Drama Donald Trump pada Natal 2018

Donald Trump memilih memanfaatkan momen jelang Natal 2018 untuk menyerang berbagai pihak, termasuk The Fed.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. IG/@realdonaldtrump

Pada Senin (24/12), saat orang-orang bersukacita menyambut Natal, Donald Trump mengeluhkan bahwa dia 'seorang diri' di Gedung Putih. Melalui media sosial kesayangannya, Twitter, orang nomor satu di Amerika Serikat itu mengomeli lawan-lawannya, sementara pasar saham jatuh bebas, pemerintah semakin terperosok ke dalam krisis dan sebagian administrasi negara lumpuh karena government shutdown.

Salah satu alasan kemarahan Trump adalah barometer favorit kesuksesannya dilucuti oleh hari-hari yang dipenuhi kerugian di pasar. Dow Jones Industrial Average anjlok lebih dari 600 poin justru setelah pada hari Minggu (23/12), Menteri Keuangan Steven Mnuchin berusaha menenangkan investor dengan berkonsultasi bersama sejumlah CEO bank.

Kerugian kabarnya diperparah oleh serangan Twitter Trump kepada The Fed menyusul pengakuan bank sentral AS itu bahwa Trump pernah bertanya apakah legal untuk memecat Jerome Powell sebagai gubernur The Fed.

The only problem our economy has is the Fed. They don’t have a feel for the Market, they don’t understand necessary Trade Wars or Strong Dollars or even Democrat Shutdowns over Borders. The Fed is like a powerful golfer who can’t score because he has no touch - he can’t putt! — Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 24 December 2018

Dow Jones turun 2.91% dan indeks S&P 500 terkoreksi 2,71% pada sesi Natal. Kemerosotan terjadi setelah pekan lalu pasar saham mengalami minggu terburuknya sejak Resesi Hebat satu dekade lalu. Terakhir kali pasar terpuruk di bulan Desember adalah pada 1931 selama Depresi Hebat.