Fasilitas tak memadai, warga India langgar karantina wajib

Banyak dari pusat karantina kekurangan fasilitas dasar. Kondisi itu membuat warga menyelinap keluar pada malam hari.

Seorang pria menjalani uji Covid-19 melalui "Walk-In Sample Kiosk (WISK)" di sebuah rumah sakit di Chennai, India, Senin (13/4/). ANTARA FOTO/REUTERS/P. Ravikumar

Ribuan warga di India, yang meninggalkan kota besar dan kembali ke desa setelah pemerintah memberlakukan lockdown atau karantina wilayah skala nasional, dilaporkan telah menyelinap keluar dari pusat karantina.

Ketika Perdana Menteri India Narenda Modi menerapkan lockdown pada 24 Maret, ratusan ribu warga desa yang bekerja di kota besar terpaksa pulang karena kehilangan sarana mencari nafkah.

Mengantisipasi kepulangan mereka, pemerintah di Uttar Pradesh dan Bihar memerintahkan karantina wajib selama 14 hari. Warga baru diizinkan pulang ke rumah masing-masing setelah tidak menunjukkan gejala Covid-19 selama masa karantina.

Sejumlah sekolah negeri dan gedung dewan desa di Negara Bagian Uttar Pradesh dan Bihar dialihkan menjadi pusat karantina demi mencegah penyebaran coronavirus jenis baru lebih lanjut. 

Namun, banyak dari pusat karantina tersebut yang kekurangan fasilitas dasar. Oleh sebab itu, di beberapa tempat di Bihar, warga menyelinap keluar pada malam hari untuk mengunjungi rumah mereka kemudian kembali ke pusat karantina pada siang hari demi mendapat makanan gratis.