sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Fasilitas tak memadai, warga India langgar karantina wajib

Banyak dari pusat karantina kekurangan fasilitas dasar. Kondisi itu membuat warga menyelinap keluar pada malam hari.

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 15 Apr 2020 09:11 WIB
Fasilitas tak memadai, warga India langgar karantina wajib

Ribuan warga di India, yang meninggalkan kota besar dan kembali ke desa setelah pemerintah memberlakukan lockdown atau karantina wilayah skala nasional, dilaporkan telah menyelinap keluar dari pusat karantina.

Ketika Perdana Menteri India Narenda Modi menerapkan lockdown pada 24 Maret, ratusan ribu warga desa yang bekerja di kota besar terpaksa pulang karena kehilangan sarana mencari nafkah.

Mengantisipasi kepulangan mereka, pemerintah di Uttar Pradesh dan Bihar memerintahkan karantina wajib selama 14 hari. Warga baru diizinkan pulang ke rumah masing-masing setelah tidak menunjukkan gejala Covid-19 selama masa karantina.

Sejumlah sekolah negeri dan gedung dewan desa di Negara Bagian Uttar Pradesh dan Bihar dialihkan menjadi pusat karantina demi mencegah penyebaran coronavirus jenis baru lebih lanjut. 

Namun, banyak dari pusat karantina tersebut yang kekurangan fasilitas dasar. Oleh sebab itu, di beberapa tempat di Bihar, warga menyelinap keluar pada malam hari untuk mengunjungi rumah mereka kemudian kembali ke pusat karantina pada siang hari demi mendapat makanan gratis.

Pihak berwenang di Bihar mengatakan bahwa 180.000 orang telah kembali ke negara bagian itu sejak lockdown diterapkan.

Mereka yang menyelinap keluar dari pusat-pusat karantina itu mengeluhkan kepadatan dan fasilitas yang buruk. Beberapa mengaku tidak mendapat makanan dan tidak ada sabun, sementara yang lain mengeluh tentang toilet kotor dan terlalu banyak nyamuk.

India sejauh ini melaporkan 11.587 kasus positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, 393 meninggal dan 1.359 dinyatakan sembuh.

Sponsored

Lockdown diperpanjang

PM Modi pada Selasa (14/4) memperpanjang lockdown hingga 3 Mei. Kebijakan tersebut adalah bagian dari upaya mengekang penyebaran coronavirus jenis baru.

"Hingga 3 Mei, kita semua berada di bawah lockdown. Selama periode itu, kita harus tetap mematuhi pembatasan yang berlaku," tutur Modi.

Modi mengatakan, sangat penting melanjutkan upaya pengendalian penyebaran virus untuk melindungi wilayah-wilayah India yang hingga kini belum terdampak Covid-19.

"Saya meminta kerja sama seluruh warga agar coronavirus jenis baru tidak menyebar ke semua wilayah," tutur PM Modi.

PM Modi berterima kasih kepada masyarakat India yang disebutnya mematuhi lockdown meskipun mengalami banyak kesulitan. Dia juga meyakinkan bahwa cadangan obat-obatan, makanan, dan barang-barang penting lainnya yang dimiliki negara itu masih mencukupi.

Lockdown, yang memengaruhi kehidupan 1,3 miliar populasi India, awalnya dijadwalkan berakhir pada Selasa.

Sejak lockdown diterapkan, hanya layanan esensial yang diizinkan beroperasi sehari-hari, termasuk layanan air, listrik, kesehatan, dan kebakaran.

Semua perusahaan komersial, pabrik, bengkel, kantor, pasar, dan tempat ibadah ditutup. Jaringan transportasi umum antarnegara bagian pun ditangguhkan.

"Dari sudut ekonomi, kami telah terpukul parah," jelas Modi dalam pidatonya. "Tetapi, kehidupan rakyat India jauh lebih berharga."

Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India mengumumkan bahwa semua penerbangan domestik dan internasional akan tetap ditangguhkan hingga 3 Mei.

PM Modi menyebut bahwa sejumlah negara bagian, distrik, atau kota yang terbukti mematuhi lockdown dan berhasil mengendalikan penyebaran Covid-19 dapat diizinkan untuk melonggarkan pembatasan sosial.

Modi menjelaskan bahwa keputusan terkait relaksasi pembatasan tersebut akan diambil setelah pemerintah federal mengevaluasi seberapa jauh pemerintah kota, distrik, dan negara bagian mematuhi kebijakan lockdown. Evaluasi tersebut akan berlangsung hingga 20 April.

"Izin relaksasi pembatasan sosial akan ditarik jika mereka terbukti berisiko terhadap penyebaran Covid-19," kata Modi. (CNN, Al Jazeera, dan CNBC)

Berita Lainnya
×
tekid