Hari Kemerdekaan Venezuela, Maduro ajak oposisi berdialog

Hari Kemerdekaan Venezuela jatuh pada 5 Juli. Maduro dan lawan politiknya, Guaido, menyampaikan pesan bertentangan pada hari itu.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Twitter/@NicolasMaduro

Faksi-faksi politik Venezuela yang terpecah belah mengadakan peringatan hari kemerdekaan negara itu pada Jumat (5/7). Presiden Nicolas Maduro menyerukan dialog, sementara pemimpin oposisi Juan Guaido mengecam dugaan pelanggaran hak asasi manusia oleh "kediktatoran" Maduro.

Berbicara kepada  para pejabat tinggi militer, Maduro menegaskan kembali dukungannya untuk proses negosiasi yang dimediasi oleh Norwegia antara pemerintah sosialisnya dan Juan Guaido, pemimpin oposisi yang berpendapat terpilihnya Maduro pada Pemilu 2018 adalah kecurangan.

"Ada ruang bagi kita semua di Venezuela," kata Maduro dalam pidatonya di Caracas, sebelum menyerukan latihan militer pada 24 Juli untuk mempertahankan laut, sungai dan perbatasan negara itu. "Kita semua harus menyerahkan sesuatu untuk mencapai kesepakatan."

Krisis politik Venezuela semakin dalam pada Januari, ketika Guaido mendeklarasikan diri sebagai presiden interim, mencap Maduro sebagai perampas kekuasaan. Guaido telah diakui sebagai kepala negara yang sah oleh puluhan negara, termasuk Amerika Serikat dan sebagian besar tetangga Amerika Selatan.

Tetapi Maduro tetap mempertahankan dukungan dari Kuba, Rusia dan China. Dia juga tetap mengendalikan fungsi-fungsi negara dan angkatan bersenjata.