Hong Kong cabut RUU ekstradisi sepenuhnya

Ada lima yang menjadi tuntutan demonstran antipemerintah. Pencabutan RUU ekstradisi sepenuhnya adalah salah satunya.

Seorang warga Hong Kong memeriksa toko yang rusak akibat aksi protes antipemerintah, Senin (21/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Umit Bektas

Pada Rabu (23/10), pemerintah Hong Kong menarik penuh RUU ekstradisi yang akan memungkinkan tersangka diadili di China daratan. Namun, langkah itu dinilai tidak dapat mengakhiri kerusuhan karena hanya memenuhi satu dari lima tuntutan demonstran prodemokrasi.

Tuntutan lainnya termasuk jangan melabeli protes sebagai kerusuhan, amnesti terhadap aktivis yang ditangkap, penyelidikan independen terhadap dugaan kebrutalan polisi serta implementasi hak pilih universal dan pengunduran diri Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam.

Seruan para pengunjuk rasa, yang telah merusak gedung-gedung, melakukan aksi pembakaran dan pelemparan bom molotov ke polisi adalah, "Five demands, not one less". Itu berarti bahwa penarikan RUU ekstradisi tidak akan membawa perbedaan.

Lam telah mengatakan berkali-kali bahwa RUU itu sudah mati dan bahwa tuntutan lainnya milik demonstran berada di luar kendalinya.

"Tidak ada perbedaan besar yang dibawa dari penarikan RUU ekstradisi ... Ini sudah terlalu terlambat. Masih ada tuntutan lain yang perlu dipenuhi pemerintah, terutama masalah kebrutalan polisi," tutur seorang pemrotes, Connie.