India lockdown, PM Modi minta maaf kepada kelompok miskin

Negeri Hindustan mencatat 1.024 kasus positif coronavirus jenis baru. Dari jumlah itu, 27 orang meninggal dan 95 orang sembuh.

Seorang pekerja migran menggendong bayinya setelah tidak mendapat makanan gratis di luar stasiun kereta Howrah di Kolkata, India, Rabu (25/3), di tengah lockdown demi memutus penyebaran Covid-19. ANTARA FOTO/REUTERS/Rupak De Chowdhuri

Perdana Menteri India Narendra Modi minta maaf setelah memberlakukan lockdown atau karantina wilayah skala nasional selama 21 hari yang disebutnya telah melukai jutaan orang miskin.

Kritik telah meningkat di Negeri Hindustan menyusul kurangnya perencanaan karantina wilayah akibat Covid-19, yang diterapkan dengan pemberitahuan kurang dari empat jam.

Banyak dari 1,3 miliar penduduk India dilaporkan kehilangan pekerjaan dan kelaparan. Puluhan ribu buruh migran disebut terpaksa berjalan ratusan kilometer ke desa asal mereka.

Dalam pidato radio mingguannya, PM Modi minta maaf atas dampak dari kebijakan ketat yang meminta warga tinggal di rumah. Namun dia menegaskan tidak ada cara lain untuk menghentikan penyebaran virus dengan cepat.

"Terutama ketika saya melihat saudara-saudari saya yang malang, saya merasa mereka berpikir, 'PM macam apa yang telah menempatkan kami dalam kesulitan?'," ujar PM Modi. "Saya minta maaf kepada mereka."