Indonesia harus tegas soal repatriasi eks-simpatisan ISIS

Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan pemerintah jika memutuskan untuk melakukan repatriasi.

Peneliti dari The Habibie Centre, Nurina Vidya Hutagalung, dalam diskusi "BIcara Terorisme" di The Habibie Centre, Jakarta, Jumat (27/9). Alinea.id/Valerie Dante

Peneliti dari The Habibie Centre, Nurina Vidya Hutagalung, menyatakan bahwa pemerintah Indonesia perlu mengambil posisi tegas terkait repatriasi WNI eks-simpatisan ISIS.

Nurina sendiri ragu bahwa dalam waktu dekat pemerintah dapat menentukan sikap apakah akan memulangkan atau menolak repatriasi para WNI tersebut.

"Kalau melihat kondisi dalam negeri kini, memang agak ragu bahwa tuntutan pengambilan sikap itu akan segera diambil," tutur Nurina dalam diskusi "Bicara Terorisme" di The Habibie Centre, Jakarta, pada Jumat (27/9).

Dia menyampaikan bahwa jika memutuskan untuk melakukan repatriasi, Indonesia perlu menjalin komunikasi dengan otoritas atau aktor-aktor negara yang memegang kendali di sejumlah wilayah di Suriah saat ini.

Selain itu, pemerintah perlu menyediakan anggaran besar untuk melakukan proses persiapan infrastruktur dan asesmen untuk proses pemulangan WNI eks-simpatisan ISIS.