Indonesia setujui bantuan 20 pesawat asing untuk bencana Palu-Donggala

Ada 20 pesawat angkut dari 11 negara yang izin terbangnya sudah disetujui untuk membantu penanggulangan bencana di Palu-Donggala.

Warga histeris saat dievakuasi personel TNI menggunakan pesawat Hercules di Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Sejumlah warga Palu dievakuasi ke luar Kota Palu menggunakan pesawat Hercules karena susahnya mencari makan pascagempa dan tsunami di Palu. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyatakan telah memproses semua permintaan izin terbang atau flight clearance bagi negara-negara sahabat yang akan mengirimkan pesawat angkut untuk membantu penanggulangan bencana gempa dan tsunami Palu-Dongola.

"Sampai saat ini, Kementerian Luar Negeri RI sudah memproses semua permintaan flight clearence yang masuk ke kita dan yang sudah disetujui itu sekitar 11 negara dengan total 20 pesawat angkut," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir atau yang akrab disapa Tata dalam konferensi pers di Ruang Palapa Kemlu RI, Jakarta, Kamis (4/10).

Tata menambahkan bahwa pesawat angkut tersebut tidak bisa langsung masuk sekaligus dalam waktu bersamaan ke Indonesia mengingat keterbatasan landasan di wilayah bencana.

"Walaupun flight clearence sudah diberikan belum tentu pesawat itu segera masuk. Karena juga harus diingat kapasitas landasan airport di Palu dan kota sekitarnya mungkin tidak bisa menampung pesawat tersebut. Jadi, mereka harus menunggu di mana ada slot untuk masuk. Hingga saat ini hanya pesawat angkut dari Singapura dan India saja yang sudah masuk ke Indonesia dan sudah ada di Balikpapan dan Palu," tambahnya.

Adapun ke-11 negara yang sudah mendapatkan flight clearence tersebut di antaranya adalah Korea Selatan, Swiss, Singapura, India, Vietnam, Malaysia, Selandia Baru, Qatar, Inggris, Australia, dan Amerika Serikat.