sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Hunian tetap korban gempa, tsunami, dan likuefaksi di Palu dibangun Maret

"Kalau semuanya berjalan beres, maka peletakkan batu pertama pembangunan huntap pada 4 Maret 2019."

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Senin, 25 Feb 2019 16:26 WIB
 Hunian tetap korban gempa, tsunami, dan likuefaksi di Palu dibangun Maret

Pemerintah menjadwalkan pembangunan hunian tetap (huntap) bagi para korban gempa, tsunami, dan likuefaksi di Kota Palu, Sulawesi Tengah, dimulai pada Maret 2019. Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, huntan dibangun dengan anggaran Rp50 juta per unit.

"Kesepakatan awal dengan Yayasan Budha Tzu Chi, mudah-mudahan tidak ada hambatan, halangan, kalau semuanya berjalan beres, maka peletakkan batu pertama pembangunan huntap pada 4 Maret 2019," ucap Doni saat meninjau contoh bangunan huntap di lokasi pembangunannya di Kelurahan Tondo, Kota Palu, Senin (25/2).

Menurutnya, anggaran tiap unit huntap mencapai Rp50 juta. Nilai tersebut sama seperti besaran dana stimulan yang diberikan kepada setiap kepala keluarga korban bencana di Kota Palu, Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong.

Penanggung Jawab Proyek Huntap dari Yayasan Budha Tzu Chi, Lie Sarpin, menjelaskan huntap akan di bangun di area seluas 40 hektare. Masing-masing unit akan dibangun di atas lahan seluas 150 meter persegi, dengan luas bangunan 36 meter. 

Pada tahap pertama, huntap yang akan dibangun berjumlah 1.000 unit. Yayasan Budha Tzu Chi akan menggunakan tenaga kerja lokal untuk melakukan pembangunan.

"Ratusan orang dari tenaga kerja lokal akan kami pakai untuk membangun huntap ini, sebagiannya dari Jakarta," ujar Lie Sarpin.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng, Zainuddin Hak, mengatakan harga bahan bangunan, terutama semen, telah kembali berada di harga normal. Harga semen yang sempat melonjak tajam hingga mencapai Rp80.000 per sak, kini kembali normal di harga Rp65.000 per sak.

Menurutnya, normalnya harga bahan bangunan akan mendukung pembangunan berbagai sarana dan infrastruktur di Kota Palu. Termasuk pembangunan rumah warga yang rusak, huntara, huntap dan juga rehabilitasi sekolah yang banyak terdampak gempa bumi,tsunami dan likuefaksi yang terjadi pada 28 September 2018 lalu. (Ant)

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid