Inflasi di AS mencapai 8,6%, level tertinggi dalam 40 tahun

Harga konsumen melonjak 8,6% pada bulan lalu dari 12 bulan sebelumnya, lebih cepat dari lonjakan year to date pada April yang sebesar 8,3%.

Orang-orang berjalan di toko-toko pada 13 November 2020, di Pantai Rehoboth, Del.Foto AP/Alex Brandon, dokumentasi

Biaya gas, makanan, dan kebutuhan lainnya yang melonjak pada Mei, meningkatkan inflasi ke level tertinggi baru empat dekade dan tidak memberi kelonggaran bagi rumah tangga di Amerika Serikat atas kenaikan biaya.

Harga konsumen melonjak 8,6% pada bulan lalu dari 12 bulan sebelumnya, lebih cepat dari lonjakan year to date pada April yang sebesar 8,3%, demikian keterangan resmi Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (10/6).

Pada basis bulan ke bulan, harga melonjak 1% dari April hingga Mei, hal itu berarti terjadi kenaikan tajam dari kenaikan 0,3% dari Maret hingga April. Harga gas yang jauh lebih tinggi menjadi penyebab sebagian besar kenaikan itu.

Inflasi yang merajalela di Amerika memberikan tekanan berat pada keluarga, memaksa mereka untuk membayar lebih banyak untuk makanan, gas dan sewa. Sekaligus mengurangi kemampuan mereka untuk membeli barang-barang pilihan, dari potong rambut hingga elektronik. Mereka yang berpenghasilan lebih rendah, seperti orang kulit hitam danHispanik, sedang berjuang karena, rata-rata, sebagian besar pendapatan mereka untuk memenuhi kebutuhan konsumsi.

Para ekonom memperkirakan inflasi akan mereda tahun ini, meskipun tidak terlalu banyak. Beberapa analis memperkirakan bahwa pengukur inflasi yang dilaporkan pemerintah pada Jumat-indeks harga konsumen (IHK)-mungkin turun di bawah 7% pada akhir tahun. Pada Maret, secara yoy, IHK mencapai 8,5%, dan merupakan tingkat tertinggi sejak 1982.