Iran peringati pembunuhan Jenderal Soleimani dan kutuk AS

Iran anggap Mayjen Soleiman sebagai pahlawan antiterorisme.

Sebuah poster dengan gambar mendiang komandan militer Iran Qassem Soleimani dan mendiang komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis, saat jemaah menyerukan slogan selama ceramah Salat Jumat oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, di Teheran, Iran, Jumat (17/1/2020). Foto Antara/Official Khamenei website/Handout via REUTERS/nz/djo.

Kedutaan Besar Iran di Jakarta pada Minggu (3/1) memperingati kematian Mayor Jenderal Qasem Soleimani, komandan tertinggi Pasukan Quds yang merupakan unit elite Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC). Ia tewas dalam serangan udara oleh Amerika Serikat pada 3 Januari 2020 lalu di Irak.

"Kami kembali mengutuk aksi AS yang meneror Mayjen Soleimani yang merupakan simbol serta pahlawan antiterorisme dan radikalisme di kawasan Timur Tengah," bunyi pernyataan resmi Kedubes Iran, dikutip Senin (4/1).

Selain itu, kedutaan menganggap tindakan AS sebagai bentuk nyata dari aksi terorisme yang berbasis pemerintahan atau negara.

"Tindakan biadab ini juga adalah pelanggaran yang luas terhadap berbagai peraturan internasional dan piagam PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa)," lanjut pernyataan itu.

Pejabat tinggi Irak meyebut pasukan AS menyerang Soleimani saat dia berkunjung ke Baghdad sebagai tamu resmi. Menurut kedutaan, tindakan ini merupakan pelanggaran jelas terhadap kedaulatan Irak.