Iran: Sanksi AS berdampak pada kematian akibat Covid-19

Iran mencatat 21.638 kasus positif, di mana 1.685 di antaranya meninggal dan 7.913 dinyatakan pulih.

Ilustrasi Iran / Pixabay

Iran menyebut bahwa sanksi ekonomi Amerika Serikat terhadap Iran sangat berdampak pada kematian warganya akibat coronavirus jenis baru. Negara itu mencatat 21.638 kasus positif, di mana 1.685 di antaranya meninggal dan 7.913 dinyatakan pulih.

"Terorisme ekonomi AS telah menghambat usaha Iran dalam mendapatkan bantuan internasional ... rakyat dan pemerintah Iran terus bekerja keras memerangi Covid-19, tetapi sanksi AS menghalangi upaya ini," jelas pernyataan Kedutaan Besar Iran di Jakarta yang diterima Alinea.id, Senin (23/3).

AS menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 (JCPOA) sejak Mei 2018 dan sejak itu menjatuhkan sanksi terhadap ekonomi, investasi, industri minyak, petrokimia, perusahaan asuransi, serta berbagai individu di Iran atau yang pihak berhubungan dengan negara itu.

Kedubes Iran menyatakan, Covid-19 membuktikan bahwa sanksi Washington terhadap Teheran adalah ancaman bagi kondisi kesehatan internasional.

"Sanksi dan tekanan maksimal AS terhadap Iran telah membuat pendapatan kami dari sektor industri minyak menurun dan menyebabkan biaya penanggulangan Covid-19 semakin tinggi," jelas pernyataan tersebut.