Israel kerahkan agen intelijen dalam perang lawan Covid-19

Israel mencatat lebih dari 300 kasus positif coronavirus jenis baru.

Seorang pria yang menggunakan masker berjalan di terminal keberangkatan di Bandara Internasional Ben Gurion di Lod, dekat Tel Aviv, Israel, Selasa (10/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Ronen Zvulun

Pemerintah Israel telah menyetujui langkah-langkah darurat untuk melacak orang-orang yang dicurigai atau dikonfirmasi terinfeksi coronavirus jenis baru dengan memantau ponsel mereka.

Kabinet menyetujui penggunaan teknologi, yang awalnya dikembangkan untuk tujuan kontraterorisme, ini dengan suara bulat pada Selasa (17/3) pagi.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pertama kali mengangkat isu ini selama akhir pekan. Dia mengatakan bahwa pihak berwenang akan menggunakan data untuk memberi tahu orang-orang yang mungkin telah melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi virus, dan juga untuk menegakkan perintah karantina.

Dalam pidato yang disiarkan di televisi pada Senin (16/3) malam, Netanyahu menuturkan bahwa pemantauan siber akan berlaku selama 30 hari.

"Israel adalah negara demokrasi dan kami harus menjaga keseimbangan antara hak-hak sipil dan kebutuhan publik," ujar PM Netanyahu. "Ini akan sangat membantu kita menemukan orang-orang yang sakit dan menghentikan penyebaran virus."