Isu-Isu yang dibahas dalam Sherpa Meeting I Presidensi G20

Pertemuan ini sangat penting mengingat bakal ada diskusi untuk mengatur mekanisme kerja dari hasil Indonesia.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan keterangan mengenai target Indonesia dalam Presidensi G20, Selasa (7/12/2021) . Youtube: Sekretariat Presiden

Rangkaian pertemuan Sherpa Meeting I Presidensi G20 dimulai Selasa (7/12). Sejumlah isu strategis global dibahas bersama dengan 38 delegasi yang menghadiri Sherpa Track Meeting. Terdiri dari 19 negara anggota G20, sembilan negara undangan, dan 10 organisasi internasional.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebutkan fokus dari Sherpa Meeting 1 ini adalah, membahas agenda kerja sama negara-negara G-20 ini selama setahun ke depan. Pertemuan ini sangat penting mengingat bakal ada diskusi untuk mengatur mekanisme kerja dari hasil Indonesia, yang terpilih sebagai tuan rumah Presidensi G20. Apalagi ekspektasi dunia terhadap Presidensi G20 untuk menghasilkan solusi atas permasalahan global juga sangat besar.

“Sejak awal Indonesia terpilih menjadi ketua, Presiden Joko Widodo selalu menekankan pentingnya kinerja G20 agar membawa manfaat bagi semua, mulai dari barat ke timur, dan utara ke selatan baik besar maupun kecil,” ungkap Retno dalam press briefing Sherpa Meeting Presidensi G20 yang disiarkan melalui Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (7/12).  

Selain itu, kata Retno, kinerja G20 ini juga harus membumi. Dengan begitu forum dapat mengambil tanggung jawab dan menghasilkan solusi konkret untuk menjawab tantangan global baik dari pandemi Covid-19 maupun permasalahan lingkungan.

Konsep itu membawa Indonesia dalam tiga fokus utama bahasan selama konferensi, yakni penanganan pandemi Covid-19, isu lingkungan utamanya berkaitan dengan krisis iklim, dan sustainable development goals (SDGs) serta target pencapaiannya.