Isu lingkungan menutup lawatan Paus Fransiskus di Jepang

Paus Fransiskus mendorong anak muda untuk merawat Bumi.

Paus Fransiskus berjabat tangan dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Tokyo, Senin (25/11). ANTARA FOTO/REUTERS/Remo Casilli

Paus Fransiskus mengakhiri kunjungan empat hari ke Jepang pada Selasa (26/11) dengan mendorong anak muda untuk merawat Bumi dan menunjukkan belas kasih. Dia berbalik dari narasi anti-nuklir yang telah menjadi sorotan utamanya dalam lawatan ke Negeri Sakura.

Perlucutan senjata nuklir menjadi tema utama dari kunjungan Sri Paus ke Jepang, negara yang memiliki sejarah pahit serangan nuklir pada Perang Dunia II. Hingga kini, Jepang pun tetap waspada terhadap ancaman dari program nuklir dan uji coba rudal Korea Utara.

Di hadapan siswa yang berkumpul di Sophia University, Paus Fransiskus mengatakan bahwa teknologi tidak ada artinya kecuali digunakan untuk menciptakan masyarakat yang lebih manusiawi dan sederhana.

"Di tengah efisiensi dan ketertiban masyarakat Jepang, saya merasakan ada kerinduan serta keinginan mendalam untuk menciptakan masyarakat yang lebih manusiawi, penuh kasih, dan penyayang," kata dia.

Lebih lanjut, dengan menekankan bahwa budaya Asia dikenal atas kecintaan terhadap alam, Fransiskus mendesak anak muda untuk memperjuangkan masa depan Bumi.