Kamboja pulangkan sampah plastik ke AS dan Kanada

Berang dengan kasus impor sampah, Kamboja menegaskan bahwa negaranya bukanlah tempat sampah.

Ilustrasi / Pixabay

Kamboja, menjadi negara Asia terbaru yang menolak pengiriman limbah oleh perusahaan-perusahaan Barat. Pejabat Kamboja pada Rabu (17/7), mengumumkan bahwa mereka akan mengirim kembali 1.600 ton sampah ke negara asal, Amerika Serikat dan Kanada.

Juru bicara Kementerian Lingkungan Hidup Kamboja Neth Pheaktra menuturkan terdapat 83 kontainer berisi sampah plastik di pelabuhan Sihanoukville pada Selasa (16/7). Menurut Pheaktra, kontainer tersebut dilabeli sebagai "produk daur ulang" tanpa pemberitahuan bahwa sebenarnya itu adalah limbah plastik.

Pihak bea cukai saat ini tengah menyelidiki bagaimana kontainer-kontainer tersebut berakhir di Kamboja, termasuk perusahaan atau kelompok mana yang berada di belakang impor limbah plastik.

Pheaktra menegaskan jika pelaku telah terungkap maka yang bersangkutan akan didenda dan diseret ke pengadilan. Sementara itu, proses pengiriman kembali sampah ke AS dan Kanada akan dimulai.

"Kamboja bukan tempat sampah di mana negara-negara asing dapat membuang sampah elektronik yang sudah ketinggalan zaman, dan pemerintah juga menentang setiap impor limbah plastik dan pelumas yang akan didaur ulang di negara ini," tutur Pheaktra.