Kemarahan warga Kenosha tumpah setelah polisi menembak pria

Polisi menembak pria itu dari belakang, saat bersandar ke mobilnya. Sementara ketiga anaknya duduk di dalam kendaraan.

Konfrontasi di Kenosha sebagai tanggapan atas penembakan Jacob Blake oleh petugas polisi Kenosha. Protes berlanjut Senin (24 /8/2020) di Kenosha, Wisconsin. Reuters/Rick Wood/Milwaukee Journal Sentinel-USA Today Network

Kemarahan atas penembakan pria kulit hitam oleh polisi di sebuah kota Tenggara Wisconsin tumpah ke jalanan Kenosha untuk malam kedua, Senin (24/8). 

Pada kesempatan itu, polisi sekali lagi menembakkan gas air mata ke ratusan pengunjuk rasa yang menentang jam malam, melempar botol dan menembakkan kembang api ke arah petugas penegak hukum yang menjaga gedung pengadilan.

Para pengunjuk rasa meneriakkan, "Tidak ada keadilan, tidak ada perdamaian" saat mereka menghadapi barisan petugas penegak hukum, yang mengenakan perlengkapan pelindung dan berdiri bahu-membahu di depan pintu masuk gedung pengadilan.

30 menit setelah jam malam diberlakukan, tidak semua pengunjuk rasa pergi. Merespons itu, polisi menembakkan gas air mata kepada pengunjuk rasa.

Konfrontasi terbaru itu terjadi setelah pengunjuk rasa membakar mobil, memecahkan jendela dan bentrok dengan petugas pada Minggu (23/8) malam, setelah polisi melukai Jacob Blake (29), yang kini dirawat dengan kondisi serius di rumah sakit.