Kementerian Ekonomi Jerman umumkan situasi darurat, Jerman semakin kekurangan gas dari Rusia

Politisi Partai Hijau itu mengatakan krisis saat ini merupakan akibat dari pemerintah Jerman sebelumnya terlalu bergantung dengan Rusia.

Menteri Urusan Ekonomi dan Energi Jerman, Robert Habeck. Foto Guardian

Krisis yang akan dihadapi Jerman karena penghentian pasokan gas Rusia, bukan isapan jempol. Terbaru, Kementerian ekonomi Jerman telah mengumumkan fase darurat energi kedua dari tiga. Isinya, memperingatkan negara itu menghadapi risiko tinggi kekurangan pasokan jangka panjang karena Rusia secara sistematis menghentikan pengiriman gas.

Salah satu "fase alarm" dari rencana darurat memungkinkan perusahaan utilitas untuk memberikan harga gas yang tinggi kepada pelanggan dan dengan demikian membantu menurunkan permintaan.

Kementerian mengatakan alasan peringatan itu adalah pengurangan pengiriman gas Rusia sejak 14 Juni di tengah berlanjutnya harga tinggi di pasar gas. Jika pengiriman gas Rusia melalui pipa Nord Stream 1 terus tetap pada level rendah 40%, kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan, "target penyimpanan 90% pada Desember tidak dapat dicapai tanpa langkah-langkah tambahan".

“Tidak ada gunanya berpura-pura – pembatasan pengiriman gas sama dengan serangan ekonomi terhadap kami oleh Putin,” kata Menteri Urusan Ekonomi dan Energi Jerman, Robert Habeck dikutip Guardian, Kamis (23/6).

“Strategi Putin secara terang-terangan membangkitkan rasa tidak aman, menaikkan harga, dan mengganggu masyarakat kita. Bahkan jika belum terasa, kita berada dalam krisis gas. Mulai sekarang, gas akan menjadi barang langka," katanya.