Kerusuhan di Afsel menyebar setelah mantan Presiden Jacob Zuma dipenjara

Para pendukung mantan Presiden Zuma melakukan pemblokiran jalan dan menjarah toko-toko.

Mantan Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma. Twitter/PresJGZuma

Protes menentang pemenjaraan mantan presiden Afrika Selatan Jacob Zuma terus menyebar dari kota asalnya hingga ke Johannesburg, pusat perekonomian negara itu, pada Minggu (11/7)

Kerusuhan pun terjadi di dua provinsi Afrika Selatan (Afsel) terhadap pemenjaraan mantan Presiden Jacob Zuma, dengan pendukung Zuma memblokir jalan dan menjarah toko-toko. Sedikitnya, 62 orang sudah ditangkap, menurut laporan polisi Afsel.

Zuma menjalani masa hukuman penjara 15 bulan karena menghina pengadilan, setelah dia gagal memberikan kesaksian ketika diselidiki karena kasus korupsi semasa menjabat sebagai presiden pada 2009-2018.

Permohonannya untuk dibebaskan dari Lembaga Pemasyarakatan Estcourt ditolak oleh pengadilan daerah pada hari Jumat (9/7). Zuma juga mengajukan banding atas vonis sekarang ini. Salah satu argumennya adalah dia berisiko terjangkit Covid-19 dalam penjara. Pengadilan banding dijadwalkan menyidangkan kasusnya pada Senin (12/7).

Menurut pernyataan polisi Mayor Jenderal Mathapelo Peters, beberapa ratus orang menjarah dan membakar toko-toko di lingkungan Alexandra dan Bramley di Johannesburg.