Konflik berlanjut, Ethiopia terancam perang saudara

Ketegangan meningkat ketika Tigray menentang otoritas Abiy dan mengadakan pemilihan daerah, September.

Ilustrasi. Pexels

Ethiopia terancam perang saudara ketika militernya meningkatkan permusuhan terhadap faksi yang berkuasa di wilayah utara Tigray, yang mengumpulkan pasukan dari seluruh negeri saat para pemimpin mengabaikan permintaan internasional untuk mundur.

"Negara kami telah memasuki perang yang tidak diantisipasi," kata Wakil Kepala Pasukan Pertahanan Nasional Ethiopia, Jenderal Birhanu Jula, melalui televisi pemerintah pada Kamis (6/11) sore. "Perang ini memalukan, tidak masuk akal.”

"Dalam bentrokan awal, ada tentara yang terluka di kedua sisi," tambahnya.

Pada hari Rabu (5/11), Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed, mengumumkan operasi militer di Tigray setelah menuduh Front Pembebasan Rakyat Tigray yang berkuasa di kawasan itu mempersenjatai milisi tidak beraturan dan mengatur serangan terhadap pangkalan militer federal utama di wilayah tersebut.

Pejabat Barat melaporkan, bentrokan antara pasukan federal dan keamanan lokal di Tigray pada Rabu menyebabkan puluhan korban. Namun, tidak jelas perinciannya karena layanan internet dan telepon ke daerah itu terputus.