Bayang-bayang Putin di tengah ketegangan Trump dan NATO

Trump dan Putin akan bertemu pada Senin (16/7). Tatap muka keduanya memicu kecemasan bagi NATO.

Ilustrasi NATO / Pixabay

Vladimir Putin ditengarai ingin memecah belah Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dianggap mewujudkan keinginan orang nomor satu Rusia itu.

Anggapan tersebut dinilai berdasar jika menyimak apa saja yang dilakukan Trump saat presiden ke-45 AS itu menghadiri KTT NATO di Brussels, Belgia, pada Rabu (11/7) dan Kamis (12/7).

Seperti dikutip dari Vox, Jumat (13/7), Trump mengecam negara-negara anggota NATO karena tidak menyetor anggaran belanja pertahanan yang memadai. Dia menyebut sekutu AS di NATO "nakal", bahkan mendesak mereka meningkatkan anggaran belanja pertahanan hingga 4% dari PDB, dua kali lebih tinggi dari target sebelumnya.

Trump berulang kali menyela Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg. Dan ayah lima anak itu juga menghina Jerman dengan menyebut negara itu "tawanan Rusia" karena mengimpor energi dari Negeri Beruang Merah.

Semua perilaku kontroversial itu terjadi saat momen sarapan, yang menandai pembukaan KTT NATO. Sungguh, bukan awal yang baik di tengah kekhawatiran NATO atas meningkatnya upaya Rusia untuk memperluas pengaruhnya.