Malaysia berkomitmen lindungi kepentingannya di LCS

Malaysia mempertahankan komunikasi yang terbuka dan berkelanjutan dengan semua pihak terkait, termasuk China dan AS.

Ilustrasi Malaysia / Pixabay

Malaysia pada Kamis (23/4) menyerukan agar perselisihan Laut China Selatan diselesaikan dengan cara-cara damai. Seruan tersebut muncul di tengah konflik antara kapal China dan Malaysia yang disebut telah berlangsung selama berbulan-bulan.

Pekan ini, kapal perang Amerika Serikat dan Australia dilaporkan tiba di Laut China Selatan, tepatnya di dekat area di mana kapal survei pemerintah China, Haiyang Dizhi 8, beroperasi dekat dengan kapal bor yang dikontrak oleh perusahaan minyak nasional Malaysia, Petronas. Demikian diungkapkan sumber keamanan regional.

Direktur Asia Maritime Transparency Initiative (AMTI) Greg Poling mengatakan bahwa konflik tersebut merupakan perkembangan terakhir dalam serangkaian gangguan oleh kapal-kapal China. 

Menurut Greg, sejak Desember, Tiongkok telah mengganggu kapal-kapal pemasok yang melayani West Capella, kapal eksplorasi minyak yang dioperasikan oleh Petronas.

Pekan lalu, Haiyang Dizhi 8, dikawal oleh kapal Penjaga Pantai Tiongkok (CCG), dilaporkan memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Malaysia dan memulai survei di dekat tempat operasi West Capella.