Menguji lagi drone tsunami radioaktifnya, Korut makin mematikan

Korea Utara meluncurkan uji coba pertamanya dengan sistem nuklir kapal selam baru pada 24 Maret, dan pada 28 Maret.

Drone bawah air meledak di laut saat pengujian pertama. Foto KCNA/Sky

Korea Utara pada Sabtu mengumumkan bahwa pihaknya telah menguji ulang drone kapal selam nuklirnya yang mampu menghasilkan tsunami radioaktif. Korut pun menyatakan telah memverifikasi keandalan sistem dan kapasitas serangannya yang "mematikan".

Badan negara Korea Utara KCNA melaporkan Sabtu, Pyongyang menguji senjatanya yang diberi nama "Haeil-2" (Tsunami-2 dalam bahasa Korea) antara Selasa dan Jumat, dalam uji senjata baru yang bertepatan dengan manuver militer besar yang dilakukan Seoul dan Washington akhir-akhir ini di semenanjung Korea.

Ini adalah tes ketiga yang diumumkan oleh rezim Kim Jong-un sejak dilaporkan untuk pertama kalinya pada 24 Maret tentang keberadaan senjata jenis baru ini, yang disebutnya “Haeil-1” dalam tes sebelumnya.

Drone itu diluncurkan dari sebuah pelabuhan di provinsi timur laut South Hamyong, melacak lintasan "angka delapan oval" selama 71 jam "mensimulasikan jarak 1.000 kilometer" di Laut Jepang dan meledakkan hulu ledak tiruan di area sasaran, menurut KCNA.

Sebagai hasil dari pengujian tersebut, “keandalan dan kemampuan serangan mematikan dari sistem bawah air strategis telah diverifikasi dengan sempurna,” kata badan negara Korea Utara tersebut.