Menkes Sri Lanka: Pelaku pengeboman kelompok militan lokal

Menurut Menteri Kesehatan Rajitha Senaratne seluruh pelaku pengeboman berkewarganegaraan Sri Lanka.

Petugas militer Sri Lanka berjaga di depan gereja St. Anthony's di Kolombo, Sri Lanka, Minggu (21/4). ANTARA FOTO/REUTERS/Dinuka Liyanawatte

Pengeboman terkoordinasi pada Minggu (21/4) Paskah yang terjadi di tiga gereja dan lima hotel, menewaskan lebih dari 200 orang, dilakukan oleh tujuh pengebom bunuh diri dari kelompok militan lokal, National Thowfeek Jamaath. Demikian konfirmasi Menteri Kesehatan Rajitha Senaratne dalam konferensi pers pada Senin (22/4).

Senaratne lebih lanjut menuturkan bahwa seluruh pengebom berkewarganegaraan Sri Lanka, tetapi pihak berwenang mencurigai adanya keterlibatan pihak asing.

Sebelumnya, Ariyananda Welianga, seorang ahli forensik mengungkapkan analisis bagian tubuh pelaku menjelaskan bahwa mereka adalah pengebom bunuh diri. Menurutnya sebagian besar serangan dilakukan oleh seorang pengebom tunggal, namun terdapat dua pelaku dalam serangan di Shangri-La Hotel.

Juru bicara kepolisian Ruwan Gunasekara menekankan bahwa tragedi delapan pengeboman pada Minggu itu merupakan kekerasan paling mematikan di Sri Lanka sejak perang saudara yang menghancurkan berakhir satu dekade lalu.

Saat ini Kepolisian Sri Lanka tengah menyelidiki dugaan adanya laporan bahwa badan intelijen telah memperingatkan kemungkinan serangan.