Menlu RI-Iran bertemu, bahas isu bilateral hingga JCPOA

Indonesia ingin agar kesepakatan nuklir Iran 2015 dijalankan secara penuh dan efektif oleh pihak-pihak terkait.

Menlu Iran Javad Zarif dan Menlu RI Retno Marsudi usai pertemuan bilateral di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, pada Jumat (6/9). Alinea.id/Valerie Dante

Indonesia ingin Timur Tengah menjadi kawasan yang damai, stabil dan sejahtera. Hal tersebut ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam pertemuan bilateralnya dengan Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif.

Menlu Retno meyakini bahwa perdamaian dunia tidak akan terwujud jika Timur Tengah tidak stabil.

Dalam konteks itu, Menlu Retno menyatakan bahwa secara prinsip, Indonesia ingin agar kesepakatan nuklir 2015 (JCPOA) dapat dijalankan secara penuh dan efektif oleh pihak-pihak terkait.

JCPOA merupakan kesepakatan yang ditandatangani oleh Iran, Amerika Serikat, China, Prancis, Jerman, Rusia, Inggris serta Uni Eropa. Di bawah pakta itu, Teheran setuju untuk membatasi kegiatan nuklirnya serta mengizinkan adanya pemeriksaan internasional. Sebagai imbalannya, mereka berharap kesepakatan itu dapat mengakhiri sanksi ekonomi yang ketat.

Pada 2018, Washington secara sepihak menarik diri dari JCPOA dan menerapkan kembali sanksi ekonomi terhadap Teheran.