Meski didemo besar-besaran, Presiden Chile menolak mundur

Serangkaian langkah yang telah diambil oleh Presiden Sebastian Pinera belum mampu meredakan protes di Chile.

Polisi huru-hara berusaha memadamkan api yang mengenai rekannya saat protes antipemerintah di Santiago, Chile, Senin (4/11). ANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva

Presiden Chile Sebastian Pinera menolak gagasan untuk mundur. Dia yakin akan mampu mencapai akhir masa jabatannya dalam dua tahun mendatang meski protes antipemerintah masih mengguncang negara itu.

Pinera mengatakan dirinya dipilih secara demokratis oleh mayoritas warga Chile dan meski dia mengakui tanggung jawab atas kesenjangan yang telah mengakar, namun dia bukan satu-satunya.

Miliarder usia 69 tahun itu juga mengatakan bahwa protes telah mengubah segalanya di negara yang pernah dianggap sebagai suar stabilitas di kawasan itu, tetapi kemudian dia menambahkan, "Saya berharap segalanya menjadi lebih baik."

"Saya memiliki keyakinan pada tugas saya sebagai presiden dan saya bersumpah untuk mematuhi tugas itu, untuk meningkatkan kualitas hidup warga negara kami," kata dia dalam wawancaranya dengan BBC.

Sedikitnya 18 orang tewas dan ribuan lainnya cedera setelah demonstrasi yang diwarnai kerusuhan berlangsung kurang lebih dua pekan. Protes dimulai karena kenaikan tarif angkutan umum tetapi telah meluas, mencakup dana pensiun, tingginya biaya utilitas, obat-obatan dan tarif tol serta layanan umum seperti kesehatan dan pendidikan.