Militer Myanmar dituduh mengebom kamp pengungsi

Juru bicara pemerintah militer Mayjen Zaw Min Tun membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Anggota keluarga memeriksa jenazah kerabatnya sebelum dimakamkan di sebuah rumah sakit di kota Laiza, Myanmar, Selasa 10 Oktober 2023.AP Photo

Militer Myanmar dituduh melancarkan serangan udara terhadap sebuah kamp pengungsi di negara bagian utara Kachin yang menewaskan sekitar 30 orang, termasuk selusin anak-anak. Demikian dikatakan militan dan aktivis Kachin kepada media lokal pada Selasa (10/10).

Kolonel Naw Bu, juru bicara Tentara Kemerdekaan Kachin (Kachin Independence Army/KIA), mengatakan, 29 orang termasuk 11 anak di bawah usia 16 tahun tewas dan 57 lainnya terluka dalam serangan yang dilakukan melalui udara dan artileri pada Senin (9/10) malam. Korban jiwa terjadi di kamp pengungsian Mung Lai Hkyet di bagian utara Laiza, sebuah kota tempat markas besar pemberontak KIA bermarkas.

Juru bicara Kachin Human Rights Watch memberikan angka yang sedikit berbeda, dengan mengatakan 19 orang dewasa dan 13 anak-anak tewas dalam serangan yang terjadi sesaat sebelum tengah malam.

Laiza terletak sekitar 324 kilometer (200 mil) timur laut Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar.

Pemerintah Persatuan Nasional Myanmar, kelompok oposisi utama nasional yang menganggap dirinya sebagai badan administratif sah negara tersebut, mengatakan, sebuah taman kanak-kanak, sekolah, gereja dan banyak rumah sipil dihancurkan di kamp tersebut.