Organisasi anti-perang Swedia kecam langkah Swedia gabung NATO

Ketika Swedia dan Finlandia mengambil langkah bergabung dengan NATO, Rusia pun mulai menebar ancaman.

Organisasi antiperang Swedia kecam langkah Swedia gabung NATO. Foto Tidningen syre

Dalam kecamuk perang Rusia dan Ukraina, Swedia memantapkan langkah untuk bergabung dengan pakta pertahanan atlantik utara (NATO). Organisasi anti-perang di Swedia Svenska Freds mengatakan  proses aksesi negara itu ke NATO tidak demokratis. 

"Banyak yang kesal, bertanya-tanya apa yang bisa mereka lakukan. Orang merasa bahwa keputusan dibuat tanpa mereka," kata aktivis Svenska Freds, Gabriella Irsten kepada surat kabar Svenska Dagbladet, seperti dikutip Tass, Senin (11/7) .

"Bahkan mereka yang mendukung NATO dapat melihat bahwa proses ini tidak memiliki akar demokrasi. Rakyat Swedia kehilangan kesempatan untuk mengadakan referendum," tambah Irsten.

Perang di negeri tetangganya terjadi karena Rusia menganggap Ukraina hendak memberi tempat untuk NATO - yang dianggap sebagai ancaman serius oleh Rusia - untuk meletakkan senjatanya di depan perbatasan negaranya. Ketika Swedia dan Finlandia mengambil langkah bergabung dengan NATO, Rusia pun mulai menebar ancaman. Tentu sebagian masyarakat Swedia tidak memandang remeh ancaman itu, dan tidak mau bernasib seperti Ukraina.

"Angkatan bersenjata memperjelas bahwa tidak ada ancaman langsung ke Swedia," kata Gabriella Irsten menambahkan bahwa proses itu dilakukan terlalu cepat.