sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Organisasi anti-perang Swedia kecam langkah Swedia gabung NATO

Ketika Swedia dan Finlandia mengambil langkah bergabung dengan NATO, Rusia pun mulai menebar ancaman.

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Senin, 11 Jul 2022 16:55 WIB
Organisasi anti-perang Swedia kecam langkah Swedia gabung NATO

Dalam kecamuk perang Rusia dan Ukraina, Swedia memantapkan langkah untuk bergabung dengan pakta pertahanan atlantik utara (NATO). Organisasi anti-perang di Swedia Svenska Freds mengatakan  proses aksesi negara itu ke NATO tidak demokratis. 

"Banyak yang kesal, bertanya-tanya apa yang bisa mereka lakukan. Orang merasa bahwa keputusan dibuat tanpa mereka," kata aktivis Svenska Freds, Gabriella Irsten kepada surat kabar Svenska Dagbladet, seperti dikutip Tass, Senin (11/7) .

"Bahkan mereka yang mendukung NATO dapat melihat bahwa proses ini tidak memiliki akar demokrasi. Rakyat Swedia kehilangan kesempatan untuk mengadakan referendum," tambah Irsten.

Perang di negeri tetangganya terjadi karena Rusia menganggap Ukraina hendak memberi tempat untuk NATO - yang dianggap sebagai ancaman serius oleh Rusia - untuk meletakkan senjatanya di depan perbatasan negaranya. Ketika Swedia dan Finlandia mengambil langkah bergabung dengan NATO, Rusia pun mulai menebar ancaman. Tentu sebagian masyarakat Swedia tidak memandang remeh ancaman itu, dan tidak mau bernasib seperti Ukraina.

"Angkatan bersenjata memperjelas bahwa tidak ada ancaman langsung ke Swedia," kata Gabriella Irsten menambahkan bahwa proses itu dilakukan terlalu cepat. 

"Saya pikir banyak hal di sini terkait dengan pemilihan [11 September mendatang]. Pada 8 Maret, [Perdana Menteri Swedia] Magdalena Andersson mengatakan bahwa keanggotaan NATO hanya akan memperburuk situasi tetapi hanya dua bulan kemudian, mereka mengajukan untuk bergabung," Irsten menekankan.

Menurutnya, NATO tidak bisa dipandang sebagai penjamin perdamaian. "Perang masih terjadi di dunia. Dan itu tentu saja tidak menghentikan negara-negara NATO untuk terlibat dalam perang, hanya, mungkin, tidak di wilayah mereka sendiri," kata Irsten.

Perdana Menteri Pekka Haavisto dari Finlandia dan Ann Linde dari Swedia bersama dengan utusan dari 30 negara anggota NATO, menandatangani protokol bagi kedua negara Nordik untuk bergabung dengan blok militer pimpinan AS pada 5 Juli. 

Sponsored

Finlandia dan Swedia akan dapat memasuki NATO setelah semua anggota aliansi meratifikasi dokumen. Pada tanggal 18 Mei, Helsinki dan Stockholm mengajukan aplikasi mereka untuk bergabung dengan aliansi tetapi prosesnya diblokir oleh Turki yang menuntut agar kedua negara mengekstradisi mereka yang diduga teroris dan terlibat dalam kudeta 2016 ke Ankara, dan larangan pasokan senjata ke Turki harus diangkat.

Pembicaraan antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Finlandia Sauli Niinisto, Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berlangsung di Madrid pada 28 Juni. Akibatnya, sebuah memorandum ditandatangani yang memungkinkan Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan NATO . (Tass)

Berita Lainnya
×
tekid