Pasukan militer menangkap tokoh sipil senior di Sudan

Sudan berada di ujung tanduk sejak rencana kudeta yang gagal bulan lalu menimbulkan tuduhan pahit antara kelompok militer dan sipil.

Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok berbicara kepada media di Kanselir di Berlin, Jerman, 14 Februari 2020. foto Reuters/Hannibal Hanschke

Pasukan militer di Sudan telah menangkap beberapa anggota kepemimpinan sipil Sudan sebelum fajar pada Senin (25/10). Militer juga menetapkan Perdana Menteri Abdallah Hamdok di bawah tahanan rumah, menurut Al-Hadath TV.

Al-Hadath mengatakan Hamdok telah ditetapkan di bawah tahanan rumah, dan pasukan militer yang tidak dikenal menangkap empat menteri kabinet, satu anggota sipil dari Dewan Berdaulat yang berkuasa, dan beberapa gubernur negara bagain dan kepala partai politik.

Menteri yang ditahan termasuk Menteri Perindustrian Ibrahim al-Sheikh, Menteri Informasi Hamza Baloul, dan penasihat media untuk perdana menteri, Faisal Mohammed Saled. Nama lain yang disebutkan adalah juru bicara dewan kedaulatan Sudan, Mohammed al-Fiky Suliman, dan gubernur ibu kota Sudan Khartoum, Ayman Khalid.

Kantor berita Associated Press mengatakan para pejabat Sudan yang berbicara dengan syarat anonym membenarkan penangkapan tersebut.

Asosiasi Profesional Sudan, kelompok politik pro-demokrasi utama negara itu, menyebut langkah militer pada Senin sebagai kudeta militer dan meminta masyarakat untuk turun ke jalan.