Di Jepang, Paus Fransiskus ungkap kegelisahan soal energi nuklir

Jepang yang miskin sumber daya telah lama mendorong tenaga nuklir sebagai solusi.

Paus Fransiskus saat Misa Suci di Stadion Baseball Nagasaki, Jepang, Minggu (24/11). ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato

Paus Fransiskus mengungkapkan keprihatinannya tentang sumber energi masa depan saat berbicara di hadapan para korban bencana nuklir Fukushima pada Senin (25/11).

Sekitar 18.000 orang meninggal atau dinyatakan hilang setelah gempa dan tsunami yang memicu krisis di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima. Radiasi dari kecelakaan nuklir terburuk di dunia sejak bencana Chernobyl tersebut memaksa ratusan ribu orang meninggalkan daerah itu.

"Keputusan penting harus dibuat tentang penggunaan sumber daya alam, dan sumber energi masa depan khususnya," kata Sri Paus dalam pidatonya di Tokyo. "Hingga ikatan sosial dalam komunitas lokal dibangun kembali, dan orang-orang dapat sekali lagi menikmati kehidupan yang aman dan stabil, kecelakaan Fukushima tidak akan sepenuhnya diselesaikan."

Paus Fransiskus mengulang kembali keprihatinan para uskup di Jepang.

"Saudara-saudara saya di Jepang telah menekankan keprihatinan tentang kelanjutan penggunaan nuklir ... Mereka menyerukan penghapusan pembangkit listrik tenaga nuklir," ujar Paus Fransiskus.