Pedagang pakaian di Gaza protes karena Hamas menaikkan pajak

pajak baru akan menimbulkan beban yang tidak adil bagi konsumen yang sedang mengalami kesulitan.

Wanita berbelanja pakaian di jalan utama pasar pakaian luar di Kota Gaza, Senin, 25 Juli 2022.Foto AP/Adel Hana

Penguasa Hamas di Gaza telah memberlakukan banyak pajak baru untuk pakaian impor dan perlengkapan kantor, menjelang tahun ajaran baru. Hal itu memicu protes terbatas yang jarang terjadi di jalur pantai yang miskin itu.

Langkah oleh kelompok militan itu terjadi pada saat 2,3 juta orang Gaza menderita tidak hanya dari blokade Israel-Mesir selama 15 tahun, tetapi juga dari lonjakan harga baru yang disebabkan oleh masalah rantai pasokan global dan invasi Rusia ke Ukraina.

“Ini adalah keputusan yang salah dan menindas yang menghancurkan ekonomi nasional,” kata Nahed al-Sawada, yang mengimpor pakaian dari China dan Turki.

Daftar Kementerian Ekonomi mencakup pajak yang direncanakan untuk barang-barang seperti kacang kemasan, dengan tarif impor 2.000 shekel (hampir US$600) per ton. Di masa lalu, kacang diimpor bebas pajak. Tarif satu ton kertas toilet naik dari US$90 menjadi US$580. Pajak mulai berlaku pada 1 Agustus.

Daftar ini juga termasuk pajak sekitar US$3 untuk celana jins, dan US$230 untuk satu ton map plastik yang digunakan untuk menyimpan kertas. Permintaan untuk barang-barang ini meningkat menjelang tahun ajaran.