Pemerintah Yaman dan separatis STC berdamai

Perdamaian tercapai lewat penandatanganan kesepakatan pembagian kekuasaan di Riyadh, Arab Saudi, pada Selasa (6/11).

Perwakilan pemerintah Yaman dan STC saling berpelukan setelah meneken perjanjian yang dipelopori Arab Saudi untuk mengakhiri perebutan kekuasaan di Aden, Selasa (5/11). Saudi Press Agency/Handout via REUTERS

Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dan separatis yang didukung Uni Emirat Arab (UEA) telah menandatangani kesepakatan pembagian kekuasaan untuk menghentikan pertikaian.

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menggambarkan apa yang disebut "Perjanjian Riyadh" itu sebagai langkah penting menuju solusi politik untuk mengakhiri perang berdarah selama empat tahun di Yaman.

"Perjanjian ini akan membuka periode baru stabilitas di Yaman. Kerajaan Arab Saudi mendukung Anda," kata pangeran berinisial MBS tersebut dalam upacara penandatanganan di Riyadh. "Ini sebuah hari yang menyenangkan karena kedua belah pihak bersatu."

Kesepakatan tersebut akan memicu perombakan pemerintahan untuk memasukkan anggota kelompok separatis dengan perwakilan yang setara. Sementara itu, angkatan bersenjata mereka akan ditempatkan di bawah kendali pemerintah.

Peter Salisbury, pakar Yaman di Crisis International Group, think tank yang berbasis di Brussels, mengatakan bahwa perjanjian tersebut memecahkan dua isu jangka pendek dengan catatan itu berhasil diterapkan.