Pemilu sepi pemilih, Iran salahkan propaganda coronavirus

Iran mengumumkan bahwa partisipasi pemilih dalam pemilu parlemen pada Jumat (21/2) mencapai 42,57%, terendah sejak Revolusi Islam 1979.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei memberi suara di TPS di Teheran, Iran, Jumat (21/2). ANTARA FOTO/Official Khamenei website/Handout via REUTERS

Pada Minggu (23/2), Iran mengumumkan bahwa partisipasi pemilih dalam pemilu parlemen pada Jumat (21/2) menyentuh 42,57%, terendah sejak Revolusi Islam 1979. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei pun menyalahkan propaganda negatif coronavirus jenis baru yang dilakukan musuh-musuh Teheran atas rendahnya jumlah pemilih.

"Propaganda negatif tentang virus ini dimulai beberapa bulan lalu dan berkembang menjadi lebih besar menjelang pemilu," kata Khamenei.

Khamenei sendiri menyatakan bahwa memberikan suara dalam pemilu adalah "sesuatu yang dianjurkan agama".

Menteri Dalam Negeri Iran Abdolreza Rahmani Fazli menyebut dalam pemilihan kali ini 24 juta orang memberikan suara.

"Jumlah pemilih di seluruh negeri adalah 42,57%, sekitar 25% di antaranya dari Teheran. Secara keseluruhan, lebih dari 24 juta orang memberikan suara," tutur Menteri Dalam Negeri Iran Abdolreza Rahmani Fazli dalam konferensi pers.