Penanganan pascagempa, Turki butuh obat tetanus hingga rabies

Pemerintah Turki mengkhawatirkan kemungkinan berkembangnya penyakit menular pascabencana.

Tukri membutuhkan obat tetanus hingga rabies untuk penanganan pascagempa. AFP/Ilyas Akengin

Turki membutuhkan bantuan dunia internasional dalam penanganan pascagempa magnitudo 7,8 dan menewaskan lebih dari 43.000 jiwa. Salah satu yang diperlukan adalah obat-obatan untuk mengobati tetanus hingga rabies.

"Kemarin, dari Menteri Kesehatan (Menkes) Turki, untuk meminta tambahan bantuan obat-obatan, terutama yaitu untuk vaksin dan serum tetanus. Dan sekarang minta tambahan lagi untuk serum rabies," kata Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Jumat (24/2).

Muhadjir dan rombongan sebelumnya mengunjungi Turki untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan pemerintah Indonesia. Dia kembali ke Tanah Air sejak pukul 15.00 WIB tadi.

Muhadjir melanjutkan, permintaan obat-obatan disampaikan menyusul penanganan pascagempa di Turki segera memasuki tahap evakuasi korban yang berada di reruntuhan bangunan. Pada tahap ini, ujar Muhadjir, pemerintah Turki mengkhawatirkan kemungkinan berkembangnya penyakit menular pascabencana.

"Dikhawatirkan nanti akan berkembang penyakit-penyakit menular sebagaimana biasanya terjadi pascabencana. Karena itu, nanti yang diharapkan bantuan berupa akan minta tambahan lagi untuk serum dan vaksin tetanus dan ditambah lagi untuk serum rabies," tuturnya.