Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki, Gökhan Yazgı, menyatakan bahwa Proyek Taş Tepeler di tenggara Turki merupakan proyek arkeologi terbesar di dunia saat ini.
"Arkeolog dari berbagai negara terlibat. Mulai September, tim dari Jepang akan memulai penggalian di Karahantepe," ujarnya saat menghadiri Festival Rute Budaya Şanlıurfa.
Yazgı menegaskan bahwa Göbeklitepe telah mengangkat posisi Turki dalam dunia arkeologi, dan Karahantepe, dengan temuan-temuan barunya, diyakini akan memperkuat posisi ini.
“Karahantepe sama pentingnya dengan Göbeklitepe. Penggalian terus dilakukan di sejumlah situs dalam proyek ini. Kami menargetkan atap pelindung Karahantepe selesai akhir tahun ini dan dibuka untuk umum,” ujarnya.
Pusat Penelitian Neolitikum Dunia
Proyek ini dipimpin langsung oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Mehmet Nuri Ersoy dan mencakup penggalian di sejumlah höyüks (gundukan kuno). Yazgı menyebut proyek ini menyediakan infrastruktur ilmiah kelas dunia.
Ia juga menambahkan bahwa Museum Arkeologi Şanlıurfa telah dikembangkan menjadi pusat riset dan pameran Neolitikum terkemuka. Tahun lalu, lebih dari 1.000 ilmuwan hadir dalam kongres internasional yang digelar di sana.
“Kami ingin Urfa dikenal dan dihargai sepenuhnya, dari semua sudut,” katanya.
Kunjungan Wisata Budaya Meningkat Tajam
Yazgı mencatat peningkatan pesat kunjungan wisata budaya di Şanlıurfa. Pada 2024, Göbeklitepe dikunjungi lebih dari 750.000 orang, bahkan sempat terjadi penumpukan pengunjung saat liburan.
Dalam Festival Rute Budaya, sejumlah artefak dari gudang museum juga dipamerkan untuk pertama kalinya. “Artefak ini penting, bukan hanya untuk Urfa, tapi juga untuk sejarah manusia secara umum,” jelasnya.
Ubah Pandangan tentang Peradaban Awal
Penemuan di Göbeklitepe dan Karahantepe menantang teori lama soal asal-usul pertanian, struktur sosial awal, dan sistem kepercayaan manusia. Yazgı menyebut banyak asumsi lama kini direvisi berkat temuan-temuan ini.
Ia menutup pernyataannya dengan optimisme: “Turki punya potensi menjadi tiga besar tujuan wisata budaya dunia dalam waktu dekat.” (dailysabah)