Peneliti khawatirkan lonjakan pemanasan laut yang tiba-tiba

Penliti khawatir, suhu lautan yang memecahkan rekor bulan ini, bisa menjadi yang pertama dari banyak rekor panas yang bakal pecah.

Orang-orang mandi di Samudera Pasifik di pantai Agua Dulce saat matahari terbenam di Lima, Peru, 8 Februari 2023. AP/Rodrigo Abd/dokumentasi.

Lautan dunia tiba-tiba menjadi jauh lebih panas dan jauh di atas rekor dalam beberapa minggu terakhir. Para ilmuwan mencoba mencari tahu apa artinya dan apakah itu terjadi akibat lonjakan pemanasan atmosfer.

Beberapa peneliti berpendapat, lonjakan suhu permukaan laut berasal dari El Nino yang kuat ditambah pantulan dari pendinginan La Nina selama tiga tahun terakhir. Hal itu semuanya menyebabkan pemanasan global yang terus-menerus yang memanaskan air lebih dalam. Jika itu masalahnya, kata peneliti, maka suhu lautan yang memecahkan rekor bulan ini, bisa menjadi yang pertama dari banyak rekor panas yang bakal pecah.

Menurut Climate Reanalyzer dari University of Maine, dari awal Maret hingga minggu ini, suhu permukaan laut rata-rata global melonjak hampir dua per sepuluh derajat celsius (0,36 derajat Fahrenheit). Itu mungkin terdengar kecil, tetapi untuk rata-rata lautan dunia-yang merupakan 71% dari luas Bumi, naik begitu banyak dalam waktu sesingkat itu, "itu sangat besar," kata ilmuwan iklim Universitas Colorado Kris Karnauskas. "Itu adalah keberangkatan yang luar biasa dari keadaan yang sudah hangat sejak awal," kata dia lagi.

Ilmuwan iklim telah berbicara tentang pemanasan di media sosial. Seperti Michael Mann dari University of Pennsylvania yang mengatakan, peristiwa itu hanyalah El Nino yang tumbuh di atas peningkatan pemanasan yang disebabkan manusia.

El Nino adalah pemanasan alami di bagian Pasifik khatulistiwa yang mengubah cuaca di seluruh dunia dan meningkatkan suhu global. Sampai bulan lalu, dunia berada di sisi lain, di mana terjadi pendinginan yang disebut La Nina yang luar biasa kuat dan lama, berlangsung selama tiga tahun dan menyebabkan cuaca ekstrem.