Penyerang Salman Rushdie mengaku tidak bersalah

Tinjauan penegakan hukum awal terhadap akun media sosial Matar menunjukkan bahwa dia bersimpati pada ekstremisme Syiah.

Foto: Hadi Matar (Charles Fox via AP).

Hadi Matar,24, mengaku tidak bersalah atas tuduhan percobaan pembunuhan dan penyerangan terhadap penulis Salman Rusdhie. Hal itu diungkapkan pengacara yang ditunjuk pengadilan, Nathaniel Barone kepada Reuters.

Matar menikam penulis “The Satanic Verses”, saat pria 75 tahun kelahiran India itu akan memberikan kuliah tentang kebebasan artistik di Chautauqua Institution di barat New York, Jumat (12/8). 

Setelah berjam-jam operasi, Rushdie menggunakan ventilator dan tidak dapat berbicara pada Jumat malam, menurut agennya, Andrew Wylie. Novelis itu kemungkinan akan kehilangan matanya dan mengalami kerusakan saraf di lengannya dan luka di hatinya, kata Wylie dalam sebuah email.

Wylie tidak menanggapi pesan yang meminta pembaruan tentang kondisi Rushdie pada hari Sabtu, meskipun New York Times melaporkan bahwa Rushdie mulai berbicara, mengutip Wylie.

Penusukan itu dikecam oleh penulis dan politisi Barat sebagai serangan terhadap kebebasan berekspresi. Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, Presiden Joe Biden justru memuji “cita-cita universal” yang diwujudkan oleh Rushdie dan karyanya.