Percekcokan Korsel-Jepang soal kompensasi kerja paksa berlanjut

Menlu Jepang Taro Kono memanggil Dubes Korsel untuk Jepang pada Jumat (19/7). Pertemuan keduanya diwarnai ketegangan.

Menlu Jepang Taro Kono saat bertatap muka dengan Dubes Korea Selatan untuk Jepang Nam Gwan-pyo pada Jumat (19/7). Kyodo/via REUTERS

Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono memanggil Duta Besar Korea Selatan pada Jumat (19/7), di tengah perselisihan diplomatik mengenai kompensasi terhadap warga Korea Selatan yang mengalami kerja paksa pada masa penjajahan Jepang. Perseteruan antara kedua negara tetangga telah mengancam pasokan chip memori dan display screen global.

Duta Besar Korea Selatan untuk Jepang Nam Gwan-pyo dipanggil Menlu Taro satu hari setelah tenggat waktu tengah malam yang ditetapkan Jepang bagi Korea Selatan untuk menerima arbitrase terkait perselisihan mengenai kompensasi kerja paksa.

Korea Selatan menolak arbitrase negara ketiga. Karenanya Menlu Kono menekankan bahwa Seoul harus mengambil langkah cepat untuk memperbaiki apa yang disebut pihaknya sebagai keputusan yang tidak tepat oleh Mahkamah Agung Korea Selatan.

Tahun lalu, Mahkamah Agung Korea Selatan memerintahkan dua perusahaan Jepang untuk memberikan kompensasi bagi para pekerja paksa Korea Selatan semasa perang.

Menurut Jepang, persoalan kompensasi ini telah diselesaikan di bawah perjanjian 1965 yang menaungi hubungan diplomatik kedua negara pasca-Perang Dunia II.