Pesan Natal Paus Fransiskus: Serukan perdamaian, bela migran

Paus Fransiskus mengatakan bahwa ada kegelapan di hati manusia, namun cahaya Kristus masih jauh lebih benderang.

Paus Fransiskus tiba untuk misa umum mingguan di Vatikan, Rabu (27/11). ANTARA FOTO/Vatican Media/Handout via REUTERS

Paus Fransiskus mendesak dunia agar membiarkan cahaya Natal menembus kegelapan di hati manusia. Pernyataannya tersebut mengarah pada penganiayaan agama, ketidakadilan sosial, konflik bersenjata, dan ketakutan para migran.

Dalam pesan Natal-nya, paus berusia 83 tahun itu menyerukan perdamaian di Tanah Suci, Suriah, Lebanon, Yaman, Irak, Venezuela, Ukraina, dan sejumlah negara Afrika yang terlibat konflik.

Benang merah dari pidato yang disampaikan Paus Fransiskus di Lapangan Santo Petrus adalah bahwa perubahan dimulai dari hati setiap individu.

"Ada kegelapan di hati manusia, namun cahaya Kristus masih jauh lebih terang," ujar Sri Paus, ketika dia menandai Natal ketujuh masa kepausannya. "Ada kegelapan dalam konflik ekonomi, geopolitik dan ekologi, namun cahaya Kristus masih jauh lebih besar."

Paus Fransiskus turut menyoroti penganiayaan terhadap umat Kristen oleh kelompok-kelompok militan di Burkina Faso, Mali, Niger, dan Nigeria. Dia berdoa agar Tuhan menghibur mereka yang menderita karena iman mereka.