Pesta di Downing Street terbongkar, Boris Johnson hadapi kecaman mundur dari Partai Buruh

Pemimpin Konservatif Skotlandia Douglas Ross mengatakan Johnson harus mundur jika terbukti melanggar aturan karantina Covid-19.

Downing Street 10. Foto Istimewa

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menghadapi beragam kecaman dan kemarahan setelah pesta di Downing Street, yang mengundang seratusan orang, di masa pandemi Covid-19 diketahui publik. Partai Buruh dan beberapa anggota parlemen menuntut jawaban tentang apakah Boris Johnson menghadiri acara minum-minum di taman Downing Street selama masa lockdown pada Mei 2020.

Dilansir BBC, Rabu (12/1) wakil pemimpin Partai Buruh Angela Rayner mengatakan Perdana Menteri seharusnya tidak dapat bersembunyi dari pengawasan atas pertemuan Mei 2020. Pemimpin Konservatif Skotlandia Douglas Ross mengatakan Johnson harus mundur jika terbukti melanggar aturan karantina Covid-19. Sejauh ini Johnson menolak untuk memberikan keterangan apakah dia pergi ke pesta itu.

Pekan ini dia akan menghadapi banyak pertanyaan mengenai kasus tersebut dari anggota parlemen. Sebelumnya, pada Senin jaringan ITV menerbitkan email yang bocor dari sekretaris pribadi Johnson, Martin Reynolds pada 20 Mei 2020, di mana dia mengundang seratus staf untuk minum-minum di taman Downing Street nomor sepuluh. Saat itu setiap orang harus membawa minuman masing-masing untuk memanfaatkan cuaca yang indah.

Seorang saksi mata mengatakan pada BBC bahwa Perdana Menteri dan istrinya Carrie Johnson termasuk di antara sekitar 30 orang rombongan yang menghadiri acara tersebut di antara rombongan-rombongan lain.

Penyelidikan yang dipimpin oleh pegawai negeri senior Sue Gray sedang berlangsung untuk acara ini dan pertemuan lain yang berlangsung di tempat pemerintah selama 2020.