PM hingga menteri Selandia Baru rela pangkas gaji 20%

Pemerintah Selandia Baru memperkirakan bahwa pengangguran akan meningkat dipicu perlambatan ekonomi global dan domestik.

Sebuah mural di daerah penampungan Navajo, Shiprock, New Mexico, Amerika Serikat, mengingatkan warga untuk berhati-hati atas penularan Covid-19. Foto diambil pada Rabu (8/4). ANTARA FOTO/REUTERS/Andrew Hay

Perdana Menteri Jacinda Ardern, para menteri, dan kepala eksekutif layanan publik di Selandia Baru akan memangkas gaji mereka sebesar 20% selama enam bulan ke depan di tengah dampak ekonomi yang dipicu pandemik coronavirus jenis baru.

Kantor-kantor, sekolah, dan layanan non-esensial di Selandia Baru telah ditutup selama tiga pekan terakhir. Aktivitas ekonomi pun terhenti menyusul pemberlakuan lockdown atau karantina wilayah yang ketat di negara itu.

Pemerintah Selandia Baru memperkirakan bahwa pengangguran akan meningkat dipicu perlambatan ekonomi global dan domestik.

"Inilah tindakan yang dapat kami ambil dan itulah mengapa kami melakukannya," kata PM Ardern dalam konferensi pers.

"Kami mengakui bahwa warga Selandia Baru yang bergantung pada subsidi upah, mengalami pemotongan gaji, dan kehilangan pekerjaan karena pandemik."