PM Selandia Baru perintahkan investigasi atas teror Christchurch

Layanan intelijen Selandia Baru selama ini hanya berkonsentrasi pada ancaman dari ekstremisme Islam.

Sebuah poster yang menunjukkan dukungan bagi komunitas muslim terpasang di situs peringatan korban serangan teror di depan Christchurch Botanic Garden di Christchurch, Selandia Baru, Selasa (19/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva/djo

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern pada Senin (25/3) memerintahkan penyelidikan yudisial independen mengenai apakah polisi dan layanan intelijen dapat mencegah serangan teror terhadap dua masjid di Kota Christchurch pada Jumat (15/3). 

Ardern menyatakan bahwa Royal Commision, badan penyelidik tertinggi di bawah hukum Selandia Baru, dibutuhkan untuk mengetahui bagaimana seorang pria bersenjata dapat membunuh 50 orang lewat serangan yang mengejutkan dunia.

"Adalah penting bahwa tidak ada yang terlewat untuk mengetahui bagaimana tindakan teroris ini terjadi dan bagaimana kita bisa menghentikannya," kata Ardern.

Layanan intelijen Selandia Baru telah menghadapi kritik pasca-serangan Christchurch karena mereka hanya berkonsentrasi pada ancaman dari ekstremisme Islam. 

Sebaliknya, seluruh korban teror Christchurch adalah warga muslim dan aksi keji tersebut dilakukan oleh pendukung supremasi kulit putih.