Polisi Kenya umumkan korban sekte 'mati kelaparan' mencapai 179 orang

 Investigasi yang dimulai bulan lalu mengungkapkan bahwa beberapa organ korban hilang, yang menimbulkan kecurigaan adanya perdagangan organ.

Polisi Kenya umumkan korban sekte 'mati kelaparan' mencapai 179 orang. Foto AA

Polisi di Kenya mengumumkan bahwa jumlah korban tewas dalam kasus sekte Good News International Church di Shakahola telah mencapai 179 orang. Jenazah digali dari 12 kuburan di tanah milik pendeta pemimpin gereja sekte itu, Paul Mackenzie.

Sementara itu, Komisaris Regional Pantai Rhoda Onyancha mencatat dalam konferensi pers bahwa warga datang untuk mendaftarkan kerabat mereka yang hilang. Sebanyak 609 orang sejauh ini dilaporkan hilang.

Lebih banyak mayat masih harus digali Sabtu di sekitar pusat kultus itu di Malindi. penggalian sempat dihentikan karena cuaca buruk awal pekan ini, tetapi dilanjutkan setelah beberapa hari.

Kepolisian Kenya membongkar praktik bunuh diri pengikut sekte itu setelah menemukan kuburan-kuburan dangkal di Hutan Shakahola. Pemimpin sekte Good News International Church, Paul Mackenzie ditangkap pada 15 April, karena diduga kuat sebagai penganjur pengikutnya agar mati kelaparan supaya bisa bertemu Yesus.

Dugaan polisi Kenya tidak meleset karena setelah penemuan 4 orang yang tewas, polisi akhirnya menemukan lebih banyak kuburan anggota sekte. Terdapat laporan, bahwa ada 200 orang hilang di pusat konseling yang didirikan MacKenzie. Sekte ini juga mendirikan rumah sakit di dekat area tersebut.