Putra Mahkota Arab Saudi punya tim untuk memburu para pembangkang

Pejabat AS mengatakan bahwa Arab Saudi, dengan otorisasi MBS, menjalan operasi untuk membungkam para pembangkang.

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dan Raja Salman./houseofsaud.com

Satu tahun sebelum pembunuhan Jamal Khashoggi, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman atau yang kerap dijuluki MBS menyetujui sebuah operasi rahasia untuk membungkam para pembangkang. Itu meliputi tindakan pengawasan, penculikan, penahanan, dan penyiksaan. 

Hal tersebut diungkap oleh sejumlah pejabat Amerika Serikat yang telah membaca laporan intelijen tentang operasi tersebut.

Setidaknya sejumlah misi rahasia yang dilakukan oleh tim yang sama yang membunuh dan memutilasi Khashoggi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada Oktober 2018 menunjukkan bahwa pembunuhan jurnalis itu merupakan bagian yang sangat mengerikan dari kampanye yang lebih luas untuk membungkam para pembangkang. Demikian menurut sejumlah pejabat dan rekan dari beberapa korban Arab Saudi. 

Tim yang membunuh Khashoggi, yang oleh pejabat AS disebut Saudi Rapid Intervention Group, terlibat dalam setidaknya belasan operasi sejak 2017.

"Beberapa operasi melibatkan pemulangan paksa sejumlah warga Arab Saudi dari negara-negara Arab, penahanan, dan pelecehan tahanan di istana-istana milik putra mahkota dan Raja Salman," kata para pejabat AS dan rekan-rekan korban.