Raja Swedia akui negaranya gagal taklukan Covid-19

Tercatat ada 350.000 kasus terkonfirmasi dan lebih dari 7.800 fatalitas di Swedia.

Raja Swedia, Carl XVI Gustaf. Twitter/@radiosweden

Raja Swedia, Carl XVI Gustaf, menilai, tahun 2020 sebagai tahun yang "mengerikan" dan mengatakan strategi nasional menghadapi pandemi Covid-19 telah gagal. Pernyataan tersebut disampaikan dalam program tahunan televisi yang mengulas keluarga kerajaan.

Swedia menuai dikritik karena pendekatannya yang tidak ortodoks dalam menangani pandemi mengingat lebih mengandalkan pedoman dan tak pernah memberlakukan karantina wilayah (lockdown) secara nasional. Tercatat telah terjadi 350.000 kasus terkonfirmasi dan lebih dari 7.800 kematian.

“Saya pikir, kami telah gagal. Sejumlah warga kami meninggal dan itu mengerikan," katanya dalam program tersebut. "Orang-orang Swedia telah sangat menderita dalam kondisi yang sulit. Orang berpikir tentang semua anggota keluarga yang kebetulan tidak dapat mengucapkan selamat tinggal kepada anggota keluarga mereka yang telah meninggal. Saya pikir, itu adalah pengalaman yang sulit dan traumatis untuk tidak dapat mengatakan sebuah selamat tinggal yang hangat."

Ketika ditanya apakah takut tertular Covid-19, Gustaf mengungkapkan, akhir-akhir ini terasa semakin jelas dan kian dekat. Namun, bukan itu yang diinginkannya.

Alih-alih mengandalkan sanksi hukum, Swedia justru mengimbau rasa tanggung jawab serta kewajiban sipil dan hanya mengeluarkan rekomendasi. Tidak ada sanksi jika diabaikan.