RI ajak India terlibat pengembangan Bandara Kertajati dan YIA

Kerja sama sektor perhubungan RI-India terjalin sejak 25 Januari 2011 seiring ditekennya Air Services Agreement.

Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jabar, Desember 2020. Google Maps/Tata wijaya

Pemerintah Indonesia mengajak India mengembangkan Bandara Kertajati dan Yogyakarta International Airport (YIA). Tawaran ini disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi, saat bertemu Managing Director & CEO GMR, Srinivas Bommidala, dan Finance Group Adani, Jeet Adani, di New Delhi, India, pada Kamis (15/12) waktu setempat.

Kepada GMR, Budi Karya menawarkan pengembangan Bandara Kertajati, yang kini beroperasi dan melayani penerbangan umrah. GMR sejauh ini telah bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero) dalam pengelolaan Bandara Kualanamu.

Dalam kesempatan tersebut, melansir situs web Kementerian Perhubungan (Kemenhub), GMR diklaim tertarik dengan tawaran itu. Bahkan, bakal melakukan pembahasan lebih lanjut dengan para pihak terkait.

Sementara itu, Adani Group disebut tertarik untuk terlibat dalam pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung. Selain itu, membuka potensi kerja sama pengembangan beberapa bandara di Indonesia, salah satunya YIA.

Selain swasta, Budi Karya memanfaatakn lawatan ini dengan menemui Sekretaris Kementerian Penerbangan Sipil India, Shri Rajiv Bansal. Dia mau kerja sama bilateral kedua negara, yang terbangun sejak 25 Januari 2011 seiring ditekennya Air Services Agreement, ditingkatkan.