RI kritik sikap dunia internasional soal nasib pengungsi Palestina

Lebih dari 1,5 juta warga Palestina mengungsi di kawasan Timur Tengah akibat berdirinya negara Israel.

Ilustrasi kondisi warga Palestina di pengungsian di kawasan Timur Tengah. Foto AFP/Said Khatib

Indonesia mengkritik sikap dunia internasional yang menganggap nasib pengungsi Palestina sebagai hal yang normal.

"Padahal, para pengungsi Palestina berhak menikmati hidup layaknya kehidupan yang kita jalani," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, dalam Pertemuan Tingkat Menteri tentang UNRWA di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat (AS), pada Kamis (22/9) waktu setempat.

Indonesia, terang Retno, hingga kini terus mendukung langkah badan PBB yang bertugas membantu pengungsi Palestina atau UNRWA. Penduduk Palestina mengungsi karena wilayahnya terjajah seiring terbentuknya negara Israel.

UNRWA dibentuk pada 1949 atau setahun setelah negara Israel dideklarasikan. Sementara itu, lebih dari 1,5 juta warga Palestina mengungsi di negara-negara kawasan Timur Tengah, seperti Yordania, Lebanon, Suriah, Jalur Gaza, dan Tepi Barat.

Retno lantas pun mengajak dunia internasional membantu UNRWA, yang menangani sekitar 5 juta pengungsi Palestina. Apalagi, melansir situs web Kemlu, UNRWA tengah mengalami krisis keuangan.