Rumah sakit dibom, 500 tewas: Kenapa bantahan Israel tidak bisa dipercaya

Israel telah ketahuan berbohong tentang tidak menargetkan warga sipil di Gaza pada banyak kesempatan di masa lalu.

Foto: AP

Pada Selasa malam, serangan udara Israel menghantam kompleks utama Rumah Sakit Al Ahli Arab di Gaza, menewaskan 500 warga sipil Palestina, termasuk wanita dan anak-anak. Israel membantah bertanggung jawab, namun dunia internasional tidak bisa mempercayainya.

Rumah sakit yang dikelola oleh badan amal Kristen ini tidak hanya merawat ratusan orang yang menderita luka serius akibat pemboman Israel selama seminggu, tetapi juga menampung puluhan warga sipil yang kehilangan tempat tinggal akibat serangan udara yang tiada henti.

Sejak serangan mematikan yang menyebabkan kejahatan perang tersebut, Israel telah mengeluarkan versi berbeda tentang apa yang mungkin terjadi. Awalnya, militer Israel mengatakan bahwa pejuang Palestina menembakkan roket dengan menggunakan rumah sakit sebagai penutup dan rudal Israel bisa saja secara tidak sengaja mengenai rumah sakit tersebut. Kini, narasi tersebut telah diputarbalikkan dan kesalahan ditimpakan pada kelompok bersenjata Palestina Jihad Islam (PIJ). Israel menuduh PIJ salah menembakkan roket dari kuburan dekat rumah sakit dan mengenai rumah sakit.

Namun para ahli dan organisasi hak asasi manusia di masa lalu telah menyelidiki klaim serupa dari Israel dan menemukan bahwa klaim tersebut tidak benar, bahkan membantah teori seperti Hamas dan PIJ yang menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.

Tel Aviv telah mengerahkan kekuatan tembakan yang tidak proporsional terhadap pejuang Palestina yang mengandalkan senjata api kecil dan roket rakitan untuk menargetkan warga Israel.