Sampah plastik picu kiamat laut

Pertahun, sebanyak 8 juta ton sampah plastik memasuki lautan. Sampah tersebut pun turut masuk pada rantai makanan manusia.

Sampah gelas plastik. (foto: Pixabay)

Sekira 7.000 delegasi dan 100 menteri dari berbagai negara berkumpul di Nairobi, Kenya untuk menghadiri pertemuan puncak yang digelar oleh United Nation Environment Assembly (UNEA) sejak Senin (4/12). Tujuan pertemuan itu untuk mendukung gerakan mengembalikan laut yang sehat.

Meski UNEA tak menghasilkan resolusi yang mengikat negara-negara peserta, namun terdapat dorongan untuk membentuk penjanjian hukum yang melarang limbah plastik memasuki laut.

“Kita menghadapi kiamat laut karena pertahun terdapat 8 juta ton sampah plastik di lautan,” jelas Direktur Eksekutif UNEA, Erik Solheim seperti dikutip dari CBS News, Selasa (5/12).

Erik menilai, saat ini lebih banyak sampah plastik ketimbang ikan di lautan. Ironisnya, limbah-limbah tersebut justru turut masuk ke rantai makanan manusia lantaran sifatnya yang mencemari lingkungan, baik langsung maupun tidak langsung.

“Perlu dipahami, jika kita membunuh lautan, itu berarti kita bunuh diri,” sambungnya.